Definisi
dan Konsep Cloud Computing
Para pakar TI telah memberikan banyak definisi tentang cloud
computing. Ercana (2010),sebagaimana dikutip Akhmad Syaikhu, “Cloud computing is becoming an
adoptable technology for many of the organizations with its dynamic scalability
and usage of virtualized resources as a service through the Internet” Definisi yang semakna diungkapkan
oleh Furht (2010) bahwa “cloud computing can be defined as a new style of computing in
which dynamically scalable and often virtualized resources are provided as a
services over the Internet.”
Arti yang lebih sederhana diungkapkan oleh Hudson (2008),
sebagaimana yang dikutip oleh Won Kim dalam jurnal yang berjudul “Cloud Computing: Today and Tomorrow”, menyebutkan, “cloud computing is “being able to
access files, data, programs and 3rd party services from a Web browser via the
Internet that are hosted by a 3rd party provider and paying only for the
computing resources and services used”
Dari
sekian banyak definisi tentang cloud computing, semuanya memiliki titik poin
yang sama yaitu pemanfaatan layanan teknologi informasi yang bisa diakses oleh
pengguna melalui jaringan internet. Secara mendasar, Cloud Computing
menggunakan prinsip penggabungan pemanfaatan teknologi computer (komputasi) dan
pengembangan berbasis internet (awan). Syamsumar & Zen (2010) memberikan
konsep cloud computing sebagai berikut, cloud atau awan merupakan metafora dari
internet, sebagaimana awan yang seirng digambarkan pada diagram jaringan
komputer. Awan (cloud) dalam cloud computing juga merupakan abstraksi dari
infrastruktur kompleks yang disembunyikannya yaitu suatu moda komputasi dimana
kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a
service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalam awan)
tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap
infrastruktur teknologi yang membantunya.
Model
Layanan
Syamsuar
& Zen (2010) mengatakan Cloud Computing memiliki beberapa model layanan
yang dapat digunakan sesuai kebutuhan pengguna yaitu:
1. Software
as a Service (SaaS)
SaaS
memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumber daya
perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan
investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi. Dengan
cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur
yang disediakan oleh penyedia layanan. Hanya saja dengan konsep SaaS ini,
pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa. Hanya
fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa
oleh pelanggan. Dan karena arsitektur aplikasi SaaS yang bersifat multi tenant,
memaksa penyedia untuk hanya menyediakan fitur yang bersifat umum, tidak
spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu. Semakin berkembangnya pasar dan
kemajuan teknologi pemrograman, keterbatasanketerbatasan tersebut akan dapat
diatasi.
2. Platform
as a Service (PaaS)
PaaS
adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan
untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan di
atas platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki
kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memori, media penyimpanan,
processing power dan lain lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini.
Pionir di area ini adalah Google App Engine, yang menyediakan berbagai tools
untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa
pemrograman Phyton dan Django.
3. Infrastructure
as a Service
IaaS
merupakan sebuah layanan yang menyewakan sumber daya teknologi informasi dasar,
yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi,
kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk
menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Model bisnisnya mirip dengan penyedia
data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level
mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan hardware apa dan bagaimana caranya
penyedia layanan menyediakan layanan IaaS.
Keuntungan
Penggunaan Cloud Computing
Saat
ini begitu banyak vendor-vendor yang menawarkan jasa cloud computing untuk
institusi pendidikan di Indonesia. Diakuai atau tidak, penawaran ini memang
cukup menarik karena cloud computing memberikan berbagai kemudahan &
keuntungan bagi institusi pendidikan. Syamsuar & Zen (2010) menyatakan
dalam jurnalnya bahwa ada lima kriteria teknologi informasi yang cocok untuk di
implementasikan pada institusi pendidikan di Indonesia, antara lain :
1. Murah
Meriah
2. Mudah
digunakan
3. Mudah
dan murah dalam perawatan
4. Layanan
5. Mudah
dalam mendapatkan dukungan teknis
Kondisi
ini memang sangat cocok dengan keunggulan yang ditawarkan oleh model cloud
computing. Won Kim (2009) dalam jurnalnya “Cloud Computing: Today and Tomorrow”
menyatakan ada 3 keuntungan dari konsep cloud computing:
1. The
3rd party provider owns and manages all the computing resources
(servers, software, storage, and networking) and electricity needed for the
services. The users only need to “plug into” the cloud. The users do not need
to make a large upfront investment on computing resources; the space needed to
house them; electricity needed to run the computing resources; and the cost of
maintaining staff for administering the system, network, and database.
2. The
users can increase or decrease the level of use of the computing resources and
services flexibly and easily.
3. The
users pay most likely much less for the services, because they pay only for the
computing resources and services they use, and the subscription-based or
payper- use charges are likely much lower than the cost of maintaining on-premises
computing resources. If the users are to maintain on-premises computing
resources, they also need to make the worst-case plan to account for the
occasional or seasonal peak needs.
4. The
users can in practice access the cloud for services anytime from anywhere.
Walhasil,
pengguna hanya mengeluarkan biaya yang sedikit untuk hasil yang optimal.
Anggaran yang seharusnya untuk pengembangan TI dapat dialihkan ke bidang lain
sehingga institusi pendidikan dapat lebih focus lagi untuk meningkatkan dan
menghasilkan SDM yang berkualitas serta penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat sesua Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Contoh
Penerapan Cloud Computing
Sistem
informasi akademik digital merupakan salah satu contoh penerapan cloud
computing. Salah satunya adalah SIAKAD ONLINE. SIAKAD ONLINE merupakan penyedia
jasa layanan cloud computing khusus di bidang pendidikan level perguruan
tinggi. Pihak kampus sebagai pengguna cukup melakukan pendaftaran secara
online. Setelah mendapat konfirmasi dari pihak penyedia layanan, pihak kampus
dapat langsung menggunakan sistem informasi akademik dengan fitur-fitur yang
telah disediakan oleh penyedia layanan. Sistem ini menerapkan cloud computing
model SaaS. Penggunaan sistem ini tidak membutuhkan adanya pembelian server
atau pembuatan aplikasi yang begitu rumit. Pengguna juga tidak perlu memikirkan
atau mengeluarkan biaya yang besar untuk pemeliharaan server dan aplikasi.
Semua itu sudah menjadi tanggung jawab pihak penyedia layanan.
Contoh
lain yang sering digunakan oleh pengguna baik di bidang pendidikan maupun umum
adalah produk-produk yang dibuat oleh Google seperti Gmail, Google Docs, Google
Calender. Pengguna cukup melakukan pendaftaran secara online dan langsung dapat
menggunakannya tanpa harus memikirkan jumlah server, co-location server atau
pemeliharaan aplikasi yang digunakan. Semuanya menjadi tanggung jawab pihak
Google sebagai penyedia jasa layanan.
Dengan
demikian, penerapan cloud computing dapat dijadikan sebagai salah satu solusi
bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan biaya yang
murah. Namun, tentu saja penerapan cloud computing di setiap perguruan tinggi
harus ditunjang juga oleh fasilitas internet karena prinsip dasar dari cloud
computing adalah adanya akses internet. Selain itu, mengenai keamanan data
pun menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Oleh kerena itu telah menjadi
kewajiban pemerintah sebagai pelayan rakyat untuk membantu dunia pendidikan
memenuhi berbagai kebutuhannya termasuk penerapan atau implementasi sistem
cloud computing. Adanya dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan TI di
Indonesia akan semakin memudahkan dunia pendidikan untuk fokus pada tugas
intinya yang telah dicanangkan dalam konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi.